A.
LISOSOM
1.
Definisi
Lisosom bekerja
sebagai organel pencerna. Lisosom mengandung berbagai macam enzim hidrolitik
yang dihasilkan oleh reticulum endoplasma.
Lisosom dapat mencerna semua mokromolekul menjadi molekul yang lebih kecil dan
dikeluarkan ke sitoplasma. Enzim lisosom sangat penting. Enzim merupakan asam
hidrolase sehingga dapat bekerja secara optimum pada pH asam. Lisosom secara
mikroskopis merupakan suatu partikel yang secara struktur dibatasi oleh suatu
membran, mengandung hidrolase yang berupa asam fosfatase.
Gambar Lisosom, tampak pada sel
2.
Lisosom berdasarkan
fisiologinya
a) Lisosom
primer
Lisosom primer adalah organel sel yang
tetap, dibatasi oleh satu membran, mengandung enzim hidrolisa yang belum
terlibat dalam proses katabolisme. Strukturnya berupa suatu badan yang bulat
atau oval berdiameter antar 0,3 dan 1,5 micrometer. Dibatasi oleh hanya satu
membran yang memungkinkan penyimpanan enzim. Lisosom primer dapat ditemukan
pada hepatocyte yang jumlahnya tergantung pada aktivitas sel.
Lisosom primer diketahui mengandung
lebih dari 60 jenis enzim. Enzim lisosom menghidrolisa substrat dari 4 kelompok
utama makromolekul yaitu:
Protein
Asam
nukleat
Karbohidrat
Lemak
Semuanya merupakan enzim degradasi
atau enzim katabolisme yang aktivitas optimalnya berada di sekitar pH 5.
Sintesa enzim lisosomal dilakukan oleh
ribosom dari Retikulum endoplasma granular, selanjutnya menuju ke apparatus
golgi yang selanjutnya berkecambah menjadi lisosom primer.
Gambar
8.2 Perbandingan ukuran antara lisosom dan peroksisom
b) Lisosom
sekunder
Lisosom sekunder terlibat dalam
fenomena digesti seluler dan merupakan hasil fusi dari lisosom primer dengan
fagosom atau autofagosome. Lisasom sekunder dari jenis heterolysosome (vakuola
heterofagi atau heterofagolisosom) dihasilkan dari vesikula tertentu. Sedangkan
autolysosome (vakuola autofagi atau eytolisasom) adalah dibentuk dari fusi satu
autofagosome dengan lisosom primer)
Gambar
8.2 keterkaitan antara RE, apparatus Golgi dan lisosom
3.
Fungsi Lisosom
a) Lisosom
primer
Peranan utama dari lisosom primer
adalah berisi hydrolase yang memungkinkan transport intrasitoplasma menuju
fagosome atau autofagosome dan menuangkan produk enzimatiknya balk di dalam
vakuola intraseluler dari system digestif seluler maupun dalam miliu
ekstraseluler.
b) Lisosom
sekunder
Vakuola heterofagi memiliki fungsi
sebagai digesti intraseluler dan pertahanan. Fungsi sebagai digesti
intraseluler yaitu bahwa alimentasi yang dalam bentuk solid atau liquid
ditangkap oleh sel dan didegradasi dan komponennya menembus membran lisosom
untuk dapat digunakan sebagai bahan sintesa.
Sedangkan fungsi sebagai pertahanan
yaitu bahwa lisosom melindungi sel melawan agresi patogen. Bakteri, dan virus
difagosit serta dihancurkan oleh enzim lisis. Senyawa toksik atau obat-obatan
yang didegradasi oleh lisosom dikenal sebagai detoksikasi.
Autofagi adalah suatu mekanisme di
rnana sel membersihkan diri dari partikel atau fragmen sitoplasma yang tidak
digunakan lagi, tanpa kehilangan bahan kimia penyusunnya yang digunakan lagi
oleh sel. Vakuola autofagi terlibat dalam beberapa aktivitas sel yaitu:
Ø "cell turnover" clan
penyusun sel
Ø Differensiasi sel atau
metamorfosis
Ø Autofagi senyawa toksik
B.
PEROKSISOM
1.
Definisi
Peroksisom dibentuk oleh penonjolan
dari retikulum endoplasma halus, sedangkan membrannya disintesa oleh retikulum
endoplasma kasar. Peroksisom bilamana tidak mengandung nukleid dan plak marginal
sukar untuk diindentifikasi atau diamati.
2.
Struktir Peroksisom
Gambar
8.3 Peroksisom
Membran
yang membatasi peroksisom pada bagian periferiknya memiliki struktur yang mirip
pada membran plasma dengan ketebalan 6 - 8 nm. Berhubungan dengan retikulum
endoplasma halus dengan perantaraan tubuli yang memanjang. Matriksnya dapat
homogen atau bergranula halus, kadang-kadang mengandung filamen yang bercabang
dengan diameter 4 - 4,5 nm.
Pada
bagian pusat peroksisom dari hewan tertentu ditemukan adanya satu struktur yang
berdensitas yang disebut nukleid dan ini tidak ditemukan pada Primata. Nukleid
ini berupa suatu struktur yang poly atau multi tubular. Organel ini tidak
mengandung DNA atau molekul untuk sintesa protein. Bagaimana mekanisme
pembelahan dari peroksisom sama sekali belum diketahui.
Lapisan
marginal adalah suatu struktur yang berbentuk datar tebal dan linear, terletak
pada bagian periferik dari peroksisom dan dipisahkan dari permukaan internal
membran oleh suatu ruang. Lapisan marginal memiliki ketebalan 8,5 nm.
Enzim yang terkandung dalam peroksisom adalah:
Katalase yang memungkinkan destruksi dari
peroksida-hidrogen dan transformasi menj adi H20.
L
- Hidroksi-oksidase (glycolat oksidase)
D-Amino-oksidase
Urikase
3.
Fungsi Peroksisom
Peroksisom
berfungsi dalam:
Ø Katabolisme purin
Nuklease spesifik mendegradasi
nukleotida yang berasal dari hidrolisa asam nukleat menjadi nukleosida,
kemudian purin dan pirimidin. Basa ini dapat digunakan, kembali (biosintesa
asam nukleat) atau didegradasi. Degradasi tersebut tergantung pada kelengkapan
enzimatik dari peroksisom.
Ø Regulasi katabolisme Glukosa
Peroksisom menghasilkan sejumlah kecii
energi (dalam bentuk panas). Bertindak sebagai pengoksidasi NADH menjadi NAD
oleh suatu transfer elektron. DI samping itu berfungsi dalam mengontrol degradasi
glukosa menjadi piruvat.
Ø Metabolisme
lemak
Peroksisom
berpartisipasi pada B-oksidasi asam lemak. Menghasilkan asetil radikal (CH3CO)
yang herkombinasi pada enzim A (asetilkoenzim A). Koenzim A ini ditranpsfer ke
mitokondria melalui berbagai jaiur metabolisme.
C.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar